Langsung ke konten utama

Postingan

Tak ada penulis perempuan, para perempuan sibuk berburu dan meramu

  Perempuan   itu jika punya mimpi berarti egois, jika mimpinya membuat nya keluar rumah iya durhaka. Perempuan itu, jika pagi hari nya mendahulukan menyesap matahari, dari pada membuat kopi untuk suami, berarti ia salah. Perempuan boleh sekolah tapi cuci piring dulu setiap pagi, tak guna mengulang materi, tak perlu tau dalam dalam tut wuri handayani. Perempuan itu selama nya dipilihkan “jangan kesana sayang, itu membahayakan” suara manis ayah nya pun kekasihnya, mengungkung laju harap ingin tau nya.  Tetap di ruang kotak kamar kamu yang aman ya “nanti kamu merawat seluruh keluarga” dan jangan lupa juga rawat diri mu, jika anak mu perempuan jangan lupa ajarkan jika pilihan keluar rumah nya hanya ketika ia menikah, selain itu tak berkenan. Inggid merasa menyebrang terberat nya ialah menyebrang sungai brantas di umur nya yang lima, dekade depan kemudian ia mulai menyusuri karma karma orang dewasa nya, Inggid masuk sekolah favorit di kota nya tanpa sulit, pelajaran sekolah n...
Postingan terbaru

Pemerintahan itu berjenis kelamin laki laki

  Tidak ada sebab isi dan judul tersebut sama, tidak ada hubungan nya, tidak kamu temukan kenapa tambang nikel ikut ikutan aku renggut disini, pada pagi mendung hari raya kaum satu, dibuka nya kembali berita yang ia harap dengungnya baik, para pembela satu pelayan tuhan menentang satu lagi kepunyaan tuhan diujung timor, surga yang juga punya tuhan. Tapi uang masuknya bayar ke manusia. Pagi mendung tadi juga ditemukan suatu kabar, kabar para perkumpulan perempuan yang membuka ruang, satu yang lain saling berbicara saling mendengar, akrab ada tangis, gamang ada tawa, di dunia, maksud nya di negara yang harus jutaan kali lebih rajin para perempuan nya bangun lebih pagi karna harus grounding menyentuhkan kulit telapak kaki pada tanah ibu bumi, jika tidak emosi nya tidak stabil, pasangan nya, anaknya, saudara nya jadi sasaran samsak emosi, berkurang nilai mu satu hai perempuan, jika itu terjadi, harus sempurna kata satu sosial ber media dikte mu. Lalu siangan sedikit, olah raga jangan l...
  Jalan idealis barang mewah dan unik disebut digenerasi sekarang, tapi mengungkung diri dalam kekangan pemikiran sendiri membawa kalah, berbeda dengan idealis, bagaimana menjadi sejahtera dengan takaran dan ukuran yang disepakati bersama oleh kepala, hati, jiwa pikiran dan orang tersayang menjadi garisnya. Didunia yang bahan bakar terkadang jahat terkadang baik memang selalu abu, kebaikan absoulut adalah milik mereka yang merangkul seluruh lapisan dengan pandangan kasih, dengan pandangan sayang. Fight in silence juga berarti mengolah sampah mu restorasi selokan mu, teduh nya jiwa mu, lalu sekitar meniru, tanpa tunjuk tunjuk tanpa kutuk kutuk. 50, 60, jika beruntung 70 tahun lagi oksigen menyesapi paru paru (ku). Di depan sana mungkin akan sedikit langka, bagian warna biru langit dan laut, barang mewah juga termasuk hening, senyap, menengok kedalam diri sedalam dalam nya seliar liarnya.   1 porsi Mie ayam 15 ribu dan segelas air hangat

Rini Mei dan angin Takisung

  Kadang kita bertiga anak kecil naif yang berjalan di kubang lumpur kesalahan dan tidak sadar, kadang nyaring tangisan lebih sering kami bagi dari tawa itu sendiri, salah pijak langkah nya Rini, Mei dan tentu aku, membawa kami ke ruang yang sama, ruang yang boleh jadi apapun bahkan tukang salah sekalipun, setelah itu kami rayakan di coffeeshop atau toko kue untuk saling bilang “hey, aku hidup”. Di 8 tahun terakhir ini, selain kiriman video yang lewat, saling memberi tanda suka menjadi cukup karna masing kami harus mulai mengisi perut sendiri. Benar saja, kegiatan mengisi perut mengantarkan Rini pada rumah baru nga, dan Mei pada gelar pendidikan kedua nya. Ini gila, bagaimana jalan sepanjang itu, sedikit demi sedikit mereka gapai ditengah beling kaca telapak kaki nya, bagaimana bisa tidak tidur tiap malam dan bangun tiap pagi, bertahun mereka lakukan. Sudah 8 taun lama nya, kami masih sering bertanya “what if” bagaimana jika dibelakang aku berlaku seperti ini ya? Bagaimana jika aku...

Si pembuat tahu dan moderator kawakan

  “Kita berdua selalu seperti itu, pasangan kutu buku yang kalah seru dibanding pasangan-pasangan pencandu petualangan yang kerap kita temui dalam perjalanan” berasal dari buku yang aku baca dan harus selesai sebelum tanggal 5 mei, ku ambil buku ini pada 30 April disebuah tempat berbau buku, sesekali baunya campur tinta pulpen. Kalimat nya mewakili ku. “Tahu nya aku apain ya” suara menyeruak dari dalam telepon ku, tiap hari tak tentu jam nya kami menyempatkan video call, kadang berebut saling cerita, berebut saling sodor telinga, atau saling diam karna sedari awal kami menyetujui, tak hanya cocok bicara, sepasang juga harus cocok saling diam. “Aku tepungin aja deh tahu nya” tambah nya, ia sedang mengabdi pada orang tua nya, setiap hari, sedari februari, ia memasak, setiap hari juga ia bingung menu masakan, seperti ibu rumah tangga, senang aku ia punya pandangan itu. 3 hari lagi aku menjemput kesempatan, ku ambil kesempatan yang belum tentu ia datang lagi, mendampingi seorang penu...

Mereka mereka yang semangat melerai yang salah terhadap masa lalu juga adalah mereka yang semangat tidak “dengan sengaja” menambah yang salah terhadap masa kini

      Tidak lama, juga tahun ini aku bertemu dengan seorang yang perjalanan spiritualnya terlihat dipermukaan, terlihat hanya dengan sekali lihat saja. Lalu jelas aku setujui, berspiritual bisa jadi berbeda dengan beragama, tapi juga menjadi tidak masalah disatukan, tidak perlu dicari juga mana yang lebih benar. Bagaimana ia terlihat cukup tanpa menambahkan tambahan tambahan yang malah mengobrak abrik magis kata cukup itu sendiri, kalimat yang juga pun masih kocar kacir aku mempraktik an nya, terlalu tidak percaya nya pada diri sendiri, mengkamuflase diri dalam lapisan lapisan, layer layer, atmospher atmospher yang kita buat sendiri, seolah lapisan tersebut menjadi penyelamat atas mentah nya diri yang kita anggap tidak cukup. Rumit..….. Tidak. Maksud ku setelah 1 video yang ku saksikan tadi, 1 video bagaimana masing masing orang menjaga milik tuhan, ada yang dengan tangan, ada yang dengan tulisan, ada yang dengan turun kaki, ada yang dengan korporasi. Lalu 1 orang y...

Selain segelas kopi. Ruang kumuh juga membuat mu penuh.

            Ruang hidup ku yang ku kutuk karna terlalu panas, terlalu banyak cahaya matahari masuk, terlalu lelah dibersihkan. Menyita banyak waktu. Merenggut banyak hari. Dipatahkan dengan kunjungan ku ke kediaman ibu ini. Kasur yang beliau duduki salah satu tempat aman nya, semoga juga nyaman, sambil memutar ayat suci alquran di pengeras suara, harap harap nya bisa ku rasakan sebelum semakin jauh aku masuk kerumah nya. Perasaan apa ini?                Percayalah, jika kita menganggap hati kita penuh hanya jika sudah tercapai nya mimpi mimpi kita, hati kita penuh hanya jika sudah memuncak karir kita. Atau. Hati kita penuh setelah berhasil menikah, tidak hanya itu, manusia manusia di gang gang kumuh yang perlu uang kopi mu dapat menukar nya. 

Nus ?

Bertahun Nus, sudah bertahun ternyata ia tak kembali dekat dengan angin angin Selatan ia suka mengadu pada Nus, kepanjangan dari Neptunus, yang ia kutip dari novel perahu kertas yang ia lahap ketika dasar, entah tuhan nya entah teman nya, Neptunus dinovel perahu kertas tak pernah menilai cerita aduannya, ia nyaman. tak kembali dekat dengan angin selatan lalu memilih membela yang dibenari sekeliling nya, tapi ia sendiri ragukan, ia sadar semakin ini jauh semakin jauh pula pada jalan sejati nya, jawaban nya ada didalam diri, tidak dikini tidak dilini. Nus, ucapnya lagi, membentuk ekosistem pepohonan bukan langsung menanam pohon, ia membiarkan rumput, lalu tumbuh belukar, mendatangkan kupu, kumbang, serangga, semut, burung, belalang, lalu burung lagi, lalu siburung membawa bebijian, menjatuhkan seberapa lalu menjadi bibit, bibit jadi pohon. Menyemai Nus, proses.  Mereka tidak tau apa yang dijalani diluar  ialah kehidupan berbasis kehancuran, mereka tidak tau, termasuk aku.

Semua orang termasuk kamu

Semua orang bisa ke pantai, tapi tidak semua orang belajar dari pantai. Semua orang bisa mandi di pantai, tapi tidak semua orang sadar jika semakin banyak sedimen di hilir yang terendap, semakin kacau pula hulu, karna terbatasnya pohon untuk membatasi laju dan debit sedimen. Semua orang bisa ke pantai, tapi tidak semua orang sadar jika mandi di pantai juga termasuk pembersihan diri atas apa apa yang kita “yakini” kotor, (karna air yang dari nya membersihkan yang tidak darinya). Semua orang bisa ke pantai tapi tidak semua orang sadar jika berjalan berlarian di pantai tanpa alas kaki dapat menyalurkan kekhawatiran kekhawatiran dalam diri, lalu di netralkan ibu bumi. Semua orang bisa ke pantai, dan semua orang bisa sesemangat aku jika ada agenda grounding, maka bangun sebelum alarm membangunkan (karna alam bawah sadar ikut membantu) bergegas. Menata ruang dan uang. Melaju di subuh hari menyaksikan keajaiban keajaiban kecil yang ternyata tidak kecil, dan duduk tanpa alas. Membaur. Mengasah...

Folder Warna Putih Bercap Lem Bening Dan Bunga Kering

     Para penulis wanita setidaknya memiliki ruang nya sendiri, ia bahkan tak serupa dengan ruang yang ada meja, kursi, vas bunga dan bau dupa. Tidak pula di dalam kamar, tidak di tengah hutan, tidak di pinggir lautan sore, ruang penulis wanita tak kenal waktu makan siang, waktu nya mandi, waktu  harus tidur, waktunya memakai peran, meskipun begitu, ruang bagi penulis wanita itu kadang menimbang nimbang dengan bantuan angin, juga dengan jangkrik, semut semut, gempita suara azan yang ia dengar selama 5 kali dengan sadar dan tanpa berubah posisi. Setidak nya semacan itu penggalan cerpen di malam terakhir Leila S. Chudori yang ku aminkan pun amankan di bagian kecil amigdala ku, ia memiliki folder khusus dengan kunci yang hanya bisa di buka rasa tertentu. Diri ku pun sendiri tak bisa membuka folder itu, folder itu berwarna putih bercap kan lem bening di tambah bunga kering, bunga yang aku petik di dataran tinggi dieng dan ku biarkan mengering, folder itu putih karna ia j...