Langsung ke konten utama

Mereka mereka yang semangat melerai yang salah terhadap masa lalu juga adalah mereka yang semangat tidak “dengan sengaja” menambah yang salah terhadap masa kini

 


   Tidak lama, juga tahun ini aku bertemu dengan seorang yang perjalanan spiritualnya terlihat dipermukaan, terlihat hanya dengan sekali lihat saja. Lalu jelas aku setujui, berspiritual bisa jadi berbeda dengan beragama, tapi juga menjadi tidak masalah disatukan, tidak perlu dicari juga mana yang lebih benar. Bagaimana ia terlihat cukup tanpa menambahkan tambahan tambahan yang malah mengobrak abrik magis kata cukup itu sendiri, kalimat yang juga pun masih kocar kacir aku mempraktik an nya, terlalu tidak percaya nya pada diri sendiri, mengkamuflase diri dalam lapisan lapisan, layer layer, atmospher atmospher yang kita buat sendiri, seolah lapisan tersebut menjadi penyelamat atas mentah nya diri yang kita anggap tidak cukup.
Rumit..…..
Tidak. Maksud ku setelah 1 video yang ku saksikan tadi, 1 video bagaimana masing masing orang menjaga milik tuhan, ada yang dengan tangan, ada yang dengan tulisan, ada yang dengan turun kaki, ada yang dengan korporasi.
Lalu 1 orang yang perjalanan spiritualnya terlihat ini, seolah berpesan, mereka yang sadar “melakukan hal tidak benar dengan sengaja” adalah pekerjaan baru dikemudian hari yang harus kamu hadapi dengan dirimu sendiri, dirimu sendiri dan dirimu sendiri, kamu bayar dengan bayaran yang kamu sendiri yang tau, seolah nyaring mengingatkan, jika “hal tidak benar” pada yang lalu belum selesai. Jangan saat ini menambah dengan sengaja “hal tidak benar” itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tengah malam 24 agustus 2024 si penulis harus tidur, karna pagi nya harus menjadi rakyat

Awalnya. Minggu ini si penulis akan menulis mengenai meditasi yang beberapa tahun kebelakang menarik perhatian nya Tapi tidak ada yang lebih urgen Selain susah nya hadir penuh di masa sekarang karna distraksi akan masa datang yang menjadi kecamuk takut Susah nya juga menjadi orang miskin di negeri ini, umr umr yang kita dapatkan masih harus di sunat 50% nya bahkan 70% nya untuk subsidi bahan bakar, karna dari awal bahan bakar di atur sudah di salurkan ke kendaraan kendaraan pribadi, (tidak mengelola angkutan umum secara brutal dan besar besaran) Lalu Jika angkutan umum di kelola, dealer dealer asal negara sebrang tak kebagian komisi, negara tak kebagian investasi Teman teman ku sekalian yang berusaha menghemat dengan memangkas uang makan, dan uang kualitas hidup lain nya Tapi tetap menaruh paling atas dana mobilitas yang patungan dengan subsidi (kabarnya) Kata kata subsidi menjadi konotasi jika yang memberi subsidi lebih banyak berkorban, lalu yang di subsidi patutnya berterimakasih de...

Selain segelas kopi. Ruang kumuh juga membuat mu penuh.

            Ruang hidup ku yang ku kutuk karna terlalu panas, terlalu banyak cahaya matahari masuk, terlalu lelah dibersihkan. Menyita banyak waktu. Merenggut banyak hari. Dipatahkan dengan kunjungan ku ke kediaman ibu ini. Kasur yang beliau duduki salah satu tempat aman nya, semoga juga nyaman, sambil memutar ayat suci alquran di pengeras suara, harap harap nya bisa ku rasakan sebelum semakin jauh aku masuk kerumah nya. Perasaan apa ini?                Percayalah, jika kita menganggap hati kita penuh hanya jika sudah tercapai nya mimpi mimpi kita, hati kita penuh hanya jika sudah memuncak karir kita. Atau. Hati kita penuh setelah berhasil menikah, tidak hanya itu, manusia manusia di gang gang kumuh yang perlu uang kopi mu dapat menukar nya. 

Rini Mei dan angin Takisung

  Kadang kita bertiga anak kecil naif yang berjalan di kubang lumpur kesalahan dan tidak sadar, kadang nyaring tangisan lebih sering kami bagi dari tawa itu sendiri, salah pijak langkah nya Rini, Mei dan tentu aku, membawa kami ke ruang yang sama, ruang yang boleh jadi apapun bahkan tukang salah sekalipun, setelah itu kami rayakan di coffeeshop atau toko kue untuk saling bilang “hey, aku hidup”. Di 8 tahun terakhir ini, selain kiriman video yang lewat, saling memberi tanda suka menjadi cukup karna masing kami harus mulai mengisi perut sendiri. Benar saja, kegiatan mengisi perut mengantarkan Rini pada rumah baru nga, dan Mei pada gelar pendidikan kedua nya. Ini gila, bagaimana jalan sepanjang itu, sedikit demi sedikit mereka gapai ditengah beling kaca telapak kaki nya, bagaimana bisa tidak tidur tiap malam dan bangun tiap pagi, bertahun mereka lakukan. Sudah 8 taun lama nya, kami masih sering bertanya “what if” bagaimana jika dibelakang aku berlaku seperti ini ya? Bagaimana jika aku...