Weekend kedua di Desember sedikit di habiskan di salah satu kedai kopi berkonsep slowbar bernama pitutur https://www.instagram.com/pituturkopi/ bersama 2 manusia yang baru saja tertipu harga gudeg, yang satu bernama Adit https://www.instagram.com/adietyaerfan/ selain kopi trip, berfoto di jalan Malioboro menjadi tujuannya ke Jogja, satu lagi perempuan yang ketika tulisan ini di buat dia sedang di sebelah saya dengan dosennya membahas skripsi, perempuan yang kemarin berinstagram lagi setelah sempat memutuskan untuk tidak berinstagram, Aulia https://www.instagram.com/avliaaz/ beruntunglah kalian yang bisa klik link tersebut, karna denger denger dalam waktu dekat akan tidak berinstagram lagi.
"ketika kita sediakan hal hal yang mengubah tujuan orang orang datang untuk mendeveloping si kopi, itu membuat kita senang" begitu yang saya simpulkan ketika saya bertanya kenapa mas Ponco pada akhirnya memilih slow bar sebagai konsep kedai kopi, benar saja berkunjung sekitar hanya 1 jam kesan yang di berikan mas Ponco dan mbak Adel begitu sampai ke saya dan teman teman, pilihan diri sendiri dan berkomitmen tetap di jalur itu menular ke saya,
"saya mau kedai kopi rumahan bertahan puluhan tahun mbak" kalimat yang juga berhasil saya kutip dari pitutur, dan ternyata marketing dari mulut ke mulut lebih melekat, jika kopi nya enak, aroma nya kemana mana, kita semua tau siapa yang mempopulerkan kalimat itu.
(beberapa foto di tangkap oleh Adit dan Aulia)
Komentar
Posting Komentar