Langsung ke konten utama

Si pembuat tahu dan moderator kawakan

 


“Kita berdua selalu seperti itu, pasangan kutu buku yang kalah seru dibanding pasangan-pasangan pencandu petualangan yang kerap kita temui dalam perjalanan” berasal dari buku yang aku baca dan harus selesai sebelum tanggal 5 mei, ku ambil buku ini pada 30 April disebuah tempat berbau buku, sesekali baunya campur tinta pulpen. Kalimat nya mewakili ku.
“Tahu nya aku apain ya” suara menyeruak dari dalam telepon ku, tiap hari tak tentu jam nya kami menyempatkan video call, kadang berebut saling cerita, berebut saling sodor telinga, atau saling diam karna sedari awal kami menyetujui, tak hanya cocok bicara, sepasang juga harus cocok saling diam.
“Aku tepungin aja deh tahu nya” tambah nya, ia sedang mengabdi pada orang tua nya, setiap hari, sedari februari, ia memasak, setiap hari juga ia bingung menu masakan, seperti ibu rumah tangga, senang aku ia punya pandangan itu.
3 hari lagi aku menjemput kesempatan, ku ambil kesempatan yang belum tentu ia datang lagi, mendampingi seorang penulis jumpa pembaca nya dikota ku, begitu kabar itu datang, tanpa ragu aku balas grup itu “aku menyanggupi mas, jadi moderator” dari hari itu juga ku pelajari lebih jauh penulis ini, bukunya ku libas, talk show youtube nya ku pangkas, setiap hari aku bayangkan diriku dengan rok coklat khas ku, dan baju lilit hitam berluaran blazer army aku turut menyibak acara itu, “aku tau, pasti kamu mau pake jas jas kan” sial. Si pembuat tahu tadi sudah sangat mengenal ku, apalagi yang kusembunyikan setelah ini.
Bahkan ujian penelitian ku kembali tak menarik lagi, aku begitu mati matian tak ingin ada menyesal dalam perfoma itu, dalam perfoma walau hanya moderator. Banyak hal ku temui dalam proses memahami si penulis ini. Katanya, kurang lebihnya seperti ini, ide yang mentah seringkali lewat, tapi proses memasak nya yang menjadikan itu karya. Sedari situ, sedari sana, aku coba selesaikan tulisan tulisan mangkrak ku yang tidak jelek jelek amat, aku selesaikan barang sedikit cerpen mengenai si pembuat tahu dan moderator kawakan ini. Tahu goreng tepung sudah siap dimeja, ayah nya makan dengan lahap, si moderator kembali membuka bab.



2 mei 2025
Maghrib hari

Komentar

  1. Di tempat manapun puan kelana berpijak, bersyukurlah kalian<3

    BalasHapus
  2. dan mestinya mereka berakhir dalam kerinduan. tidak selesai, karena cerita tidak pernah usai~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selain segelas kopi. Ruang kumuh juga membuat mu penuh.

            Ruang hidup ku yang ku kutuk karna terlalu panas, terlalu banyak cahaya matahari masuk, terlalu lelah dibersihkan. Menyita banyak waktu. Merenggut banyak hari. Dipatahkan dengan kunjungan ku ke kediaman ibu ini. Kasur yang beliau duduki salah satu tempat aman nya, semoga juga nyaman, sambil memutar ayat suci alquran di pengeras suara, harap harap nya bisa ku rasakan sebelum semakin jauh aku masuk kerumah nya. Perasaan apa ini?                Percayalah, jika kita menganggap hati kita penuh hanya jika sudah tercapai nya mimpi mimpi kita, hati kita penuh hanya jika sudah memuncak karir kita. Atau. Hati kita penuh setelah berhasil menikah, tidak hanya itu, manusia manusia di gang gang kumuh yang perlu uang kopi mu dapat menukar nya. 

Rini Mei dan angin Takisung

  Kadang kita bertiga anak kecil naif yang berjalan di kubang lumpur kesalahan dan tidak sadar, kadang nyaring tangisan lebih sering kami bagi dari tawa itu sendiri, salah pijak langkah nya Rini, Mei dan tentu aku, membawa kami ke ruang yang sama, ruang yang boleh jadi apapun bahkan tukang salah sekalipun, setelah itu kami rayakan di coffeeshop atau toko kue untuk saling bilang “hey, aku hidup”. Di 8 tahun terakhir ini, selain kiriman video yang lewat, saling memberi tanda suka menjadi cukup karna masing kami harus mulai mengisi perut sendiri. Benar saja, kegiatan mengisi perut mengantarkan Rini pada rumah baru nga, dan Mei pada gelar pendidikan kedua nya. Ini gila, bagaimana jalan sepanjang itu, sedikit demi sedikit mereka gapai ditengah beling kaca telapak kaki nya, bagaimana bisa tidak tidur tiap malam dan bangun tiap pagi, bertahun mereka lakukan. Sudah 8 taun lama nya, kami masih sering bertanya “what if” bagaimana jika dibelakang aku berlaku seperti ini ya? Bagaimana jika aku...

Tak ada penulis perempuan, para perempuan sibuk berburu dan meramu

  Perempuan   itu jika punya mimpi berarti egois, jika mimpinya membuat nya keluar rumah iya durhaka. Perempuan itu, jika pagi hari nya mendahulukan menyesap matahari, dari pada membuat kopi untuk suami, berarti ia salah. Perempuan boleh sekolah tapi cuci piring dulu setiap pagi, tak guna mengulang materi, tak perlu tau dalam dalam tut wuri handayani. Perempuan itu selama nya dipilihkan “jangan kesana sayang, itu membahayakan” suara manis ayah nya pun kekasihnya, mengungkung laju harap ingin tau nya.  Tetap di ruang kotak kamar kamu yang aman ya “nanti kamu merawat seluruh keluarga” dan jangan lupa juga rawat diri mu, jika anak mu perempuan jangan lupa ajarkan jika pilihan keluar rumah nya hanya ketika ia menikah, selain itu tak berkenan. Inggid merasa menyebrang terberat nya ialah menyebrang sungai brantas di umur nya yang lima, dekade depan kemudian ia mulai menyusuri karma karma orang dewasa nya, Inggid masuk sekolah favorit di kota nya tanpa sulit, pelajaran sekolah n...