Masalah utama nya adalah mythos dan logos, sekelibat pesan ini mampir di beranda, lalu ku sadari.
Beberapa kebelakang, aku terlalu banyak ber logos, universitas dan kehidupan urban penyebab nya, output dari nya, semua hal di logikan kan, padahal banyak hal yang tidak perlu dicampur tangani, banyak hal yang hanya di biarkan dan di serahkan begitu saja juga berhasil, banyak hal yang tidak cocok di logikan kan, banyak hal yang tidak perlu di hitung.
Lalu…..
Jauh sebelum aku menyadari logos mendominasi, aku kerap kali hidup dengan mythos, dengan kepercayaan tinggi pada zat yang lebih tinggi, setelah di ingat ingat khawatir jarang menyambangi, tapi pun saat itu usahanya tidak kecil, mendekatkan pada ruang ruang penuh oksigen salah satu nya “harmonis”
Di tengan pemilihan tempat tinggal, para muda mudi dengan penuh perhitungan ingin dekat dengan isi kota, aku justru mengenyamping, ke pinggiran kota, jauh dari banyak hal, perlu usaha lebih tiap kali pulang, tetapi rasanya pagi dan sore damai sulit untuk di tukar dengan lain lain.
Di tengah pemilihan tempat tinggal agar dekat dengan airport, pelabuhan, rumah sakit, pusat kota, perkantoran, aku justru jauh dari itu semua, tapi dekat dengan sawah sawah, embun tiap pagi, segala jenis burung, biawak, kaki seribu sering masuk, limpahan oksigen dan jalan rusak.
Ada banyak hal yang tidak kita tau, menyerahkan pada zat yang lebih juga pun alam memelihara kerendahan hati.
Malah pun, merasa lebih banyak, mengikis mythos memupuk ego.
Komentar
Posting Komentar