Point Of Him
jadi kami harus selalu hadir utuh selama gadis pejalan ini masih singgah.
sebelum nanti melanjutkan perjalanan dengan ransel hijau yang berisi senyum terindah, tangis tersendu, tawa terlebar, air mata, lagu-lagu pengiring, jumpa terhebat, pisah tersedih, pertanyaan-pertanyaan yang pernah terjawab, maupun yang tidak, jawaban-jawaban yang diketahui, maupun yang tidak.
berkelana mencari apa apa saja yang baru; punggung dan wajah, genggaman dan pundak, senyum dan derai mata. dari satu tualang ke tualang yang lain, demi kepingan hidup yang konon katanya sejati. dengan bekal ransel hijau, ratusan hadir ia maknai, ribuan sadar ia resapi, sampai akhirnya tanpa gadis itu sadari,
jiwanya — ialah makna hidup itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar