Dari mulai menganggap jika
traveling itu cuma ke destinasi tujuan, tempat wisata, nanti nginep dimana,
makan apa dan berbagai hal yang tidak seharusnya sangat di pikirkan, makin
kesini lebih mencari relasi, lebih mencari keluarga, mencoba membentuk pola pikir,
“setelah pulang dari suatu tempat, saya harus punya keluarga, dan harus menjaga
silaturahmi” tidur dimana saja yang penting merem, makan apa saja yang penting
kenyang, tidak sulit membahagiakan saya, banyak hal yang bisa membentuk
karakter kita, dan salah satunya yang saya tau dengan traveling, saya
hampir tidak punya ilmu selain di jalanan, berbagai macam hal baik di jalanan
yang saya dapatkan sangat kompleks,jalanan mengajarkan ketika hidup sebenarnya
seperti di laut bebas, kita tidak mungkin belajar di kolam renäng
Banyak yang lebih jauh
jalannya dari saya, banyak yang lebih banyak jam terbangnya tapi tidak semua
mau dan bisa membagi, I am not expert but sharing is caring tapi harus di
saring, tidak ada superior di sini, semuanya sah sah saja, tidak ada pengalaman
yang kedaluarsa, karna ini bukan berita, jadi mari kita sambung saja.
Traveling identik dengan
dana, apalagi saya memulai sejak SMA dari mulai menyusun itinerary yang
terstruktur bawa uang harus cukup dengan cara menabung dan tidak jajan banyak, tempat nginep harus di pikirin, dengan siapa
nanti bertemu, sampai pada fase bodo amat bawa uang berapa, besok makan apa,
besok tidur dimana, semuanya saya lakukan dengan spontan, saya biarkan semesta
yang mengaturnya, tugas saya hanya menjalaninya, ini
membuktikan jika hidup di depan baik baik saja, dan terbukti sekarang saya baik
baik saja.
Di blog kedua ini, saya
akan lebih rajin bercerita, tapi bertahap karna saya juga harus kuliah biar cepat
lulus, dan harus bekerja biar bisa bayar wifi dan nongkrong di kedai kopi
untuk nulis blog.
Try it and feel it,
Begitu sudut pandang saya tentang traveling di 2020, di 2021 ini tidak jauh berbeda, hanya saja sekarang sedang berkomitmen traveling nya harus lebih di resapi, tempat jauh tidak terlalu penting tempat baru juga bukan yang terbaik, dimanapun dan apapun, senang tidak senang nya harus di resapi, tujuannya bukan hanya objek wisata, objek yang bukan wisata juga tidak kalah memberi pesan, juga jangan terpaku hanya dengan orang yang berperan, orang orang yang kita kira tidak berperan ternyata sangat berperan, pokoknya begitu lah sedikit sedikit dulu biar ga bosen,
Komentar
Posting Komentar