Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025
  Jalan idealis barang mewah dan unik disebut digenerasi sekarang, tapi mengungkung diri dalam kekangan pemikiran sendiri membawa kalah, berbeda dengan idealis, bagaimana menjadi sejahtera dengan takaran dan ukuran yang disepakati bersama oleh kepala, hati, jiwa pikiran dan orang tersayang menjadi garisnya. Didunia yang bahan bakar terkadang jahat terkadang baik memang selalu abu, kebaikan absoulut adalah milik mereka yang merangkul seluruh lapisan dengan pandangan kasih, dengan pandangan sayang. Fight in silence juga berarti mengolah sampah mu restorasi selokan mu, teduh nya jiwa mu, lalu sekitar meniru, tanpa tunjuk tunjuk tanpa kutuk kutuk. 50, 60, jika beruntung 70 tahun lagi oksigen menyesapi paru paru (ku). Di depan sana mungkin akan sedikit langka, bagian warna biru langit dan laut, barang mewah juga termasuk hening, senyap, menengok kedalam diri sedalam dalam nya seliar liarnya.   1 porsi Mie ayam 15 ribu dan segelas air hangat

Rini Mei dan angin Takisung

  Kadang kita bertiga anak kecil naif yang berjalan di kubang lumpur kesalahan dan tidak sadar, kadang nyaring tangisan lebih sering kami bagi dari tawa itu sendiri, salah pijak langkah nya Rini, Mei dan tentu aku, membawa kami ke ruang yang sama, ruang yang boleh jadi apapun bahkan tukang salah sekalipun, setelah itu kami rayakan di coffeeshop atau toko kue untuk saling bilang “hey, aku hidup”. Di 8 tahun terakhir ini, selain kiriman video yang lewat, saling memberi tanda suka menjadi cukup karna masing kami harus mulai mengisi perut sendiri. Benar saja, kegiatan mengisi perut mengantarkan Rini pada rumah baru nga, dan Mei pada gelar pendidikan kedua nya. Ini gila, bagaimana jalan sepanjang itu, sedikit demi sedikit mereka gapai ditengah beling kaca telapak kaki nya, bagaimana bisa tidak tidur tiap malam dan bangun tiap pagi, bertahun mereka lakukan. Sudah 8 taun lama nya, kami masih sering bertanya “what if” bagaimana jika dibelakang aku berlaku seperti ini ya? Bagaimana jika aku...

Si pembuat tahu dan moderator kawakan

  “Kita berdua selalu seperti itu, pasangan kutu buku yang kalah seru dibanding pasangan-pasangan pencandu petualangan yang kerap kita temui dalam perjalanan” berasal dari buku yang aku baca dan harus selesai sebelum tanggal 5 mei, ku ambil buku ini pada 30 April disebuah tempat berbau buku, sesekali baunya campur tinta pulpen. Kalimat nya mewakili ku. “Tahu nya aku apain ya” suara menyeruak dari dalam telepon ku, tiap hari tak tentu jam nya kami menyempatkan video call, kadang berebut saling cerita, berebut saling sodor telinga, atau saling diam karna sedari awal kami menyetujui, tak hanya cocok bicara, sepasang juga harus cocok saling diam. “Aku tepungin aja deh tahu nya” tambah nya, ia sedang mengabdi pada orang tua nya, setiap hari, sedari februari, ia memasak, setiap hari juga ia bingung menu masakan, seperti ibu rumah tangga, senang aku ia punya pandangan itu. 3 hari lagi aku menjemput kesempatan, ku ambil kesempatan yang belum tentu ia datang lagi, mendampingi seorang penu...